TUGAS BESAR 1
CARA EFEKTIF SOSIALISASI NILAI-NILAI
PANCASILA DI ERA REVOLUSI 4.0
Di susun Oleh :
Nama : Firzah Rhamdina
Mata Kuliah : Pancasila
FAKULTAS
EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS
MERCU BUANA JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang diberikan sehingga
penulis bisa menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.
Penyusunan makalah yang dengan tema “
Cara Efektif Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Agar Dapat Diterima Dengan Mudah
Dan Dilaksanakan Dengan Baik Pada Era 4.0” memang tidaklah mudah. Sebab, penulis harus mencari
referensi buku dan menyimpulkannya dalam sebuah analisis yang komperhensif.
Kendala-kendala utama yang penulis rasakan selama penyusunan makalah ini ialah
pada melakukan referensi yang berkaitan dengan makalah ini.
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melaksanakan tugas mata kuliah Pancasila.
Terima kasih kepada Dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan materi
dalam pembelajaran sehingga Penulis dapat menyelesaikan makala ini.
Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat
dalam makalah ini, izinkan penulis menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah
ini tiada sempurna dan masih memiliki banyak kelemahan.Tidak ada gading yang
tak retak.
Penulis
menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, sangat
diharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian. Semoga makalah ini dapat
memberi banyak manfaat untuk para pembaca.
Jakarta, 12 Maret 2020
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB
I Pendahuluan
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan
BAB
II Pembahasan
A. Pembahasan
B. Solusi
BAB
III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar
Pustaka
BAB II
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pancasila
sebagai dasar negara dan
ideologi negara berfungsi sebagai pokok pangkal bagi
warga negara Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Terdapat lima sila dalam Pancasila, setiap silanya memiliki
nilai-nilai tersendiri. Nilai-nilai tersebut sekaligus sebagai jiwa dan
kepribadian bangsa Indonesia. Nilai Pancasila berkembang sebagai nilai dasar
dan puncak budaya bangsa yang dirumuskan dan ditetapkan melalui pemikiran para
tokoh bangsa sebagai dasar negara dan pandangan hidup.
Di era revolusi ini peran pancasila
tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa
indonesia,karena dengan adanya globalisasi batasan batasan diantara negara
seakan tak terlihat,sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah
ke masyarakat. Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa
indonesia,jika kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari
dampak globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang positif
karena dapat menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara
di dunia. Pancasila harus dilaksanakan secara utuh dan
konsekuen. Selain itu, mengikat dan memaksa setiap warga negara untuk tunduk
pada Pancasila.
B.
Rumusan
Masalah
·
Apa yang dimaksud
dengan Pancasila?
·
Bagaimana
sejarah Pancasila ?
·
Apa yang
dimaksud Era Revolusi 4.0 ?
·
Apa saja cara
efektif untuk sosialisasi nilai-nilai pancasila?
C.
Tujuan
- Mengetahui sejarah pancasila.
- Mengetahui tentang era revolusi 4.0
- Mengetahui nilai-nilai Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Pancasila
Pancasila adalah
dasar ideologi-ideologi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: pañca berarti
lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Lima
sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-Undang
Dasar 1945.
Meskipun
terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada
tahun 1945, tanggal 1 Juni
Sehingga pancasila mengandung arti lima buah prinsip atau asas.
Asas-asas atau prinsip-prinsip tersebut antara lain:
a) Ketuhanan Yang Maha Esa
b) Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab
c) Persatuan Indonesia
d) Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
e) Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Sejarah
Perumusan dan Lahirnya Pancasila
Pada
tanggal 1 Maret 1945 dibentuk Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman
Wedyodiningrat. Dalam pidato pembukaannya, dr. Radjiman antara lain
mengajukan pertanyaan kepada anggota-anggota Sidang, "Apa dasar Negara
Indonesia yang akan kita bentuk ini?"
Dalam upaya
merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan
pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia yaitu:
· Lima Dasar oleh Muhammad
Yamin, yang berpidato pada tanggal 29
Mei 1945. Yamin merumuskan
lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan,
Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Mohammad
Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin
tersebut.
·
Panca Sila oleh Soekarno yang
dikemukakan pada tanggal 1
Juni 1945 dalam
pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila".
Soekarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan Indonesia atau
nasionalisme, Kemanusiaan atau internasionalisme, Mufakat atau Demokrasi,
Kesejahteraan Sosial, Ketuhanan yang berkebudayaan. Sebelum sidang pertama itu
berakhir, dibentuk suatu Panitia Kecil untuk:
·
Merumuskan kembali Pancasila sebagai
dasar Negara berdasarkan pidato yang diucapkan Soekarno pada tanggal 1 Juni
1945.
·
Menjadikan dokumen itu sebagai teks
untuk memproklamasikan Indonesia Merdeka.
Dari Panitia Kecil
itu dipilih 9 orang yang dikenal dengan Panitia
Sembilan, untuk menyelenggarakan tugas itu. Rencana mereka itu disetujui
pada tanggal 22 Juni 1945 yang kemudian diberi nama Piagam
Jakarta. Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara
resmi beberapa dokumen penetapannya ialah:
·
Rumusan Pertama: Piagam
Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22
Juni 1945
·
Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang
Dasar 1945 - tanggal 18
Agustus 1945
· Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi
Republik Indonesia Serikat - tanggal 27
Desember 1949
·
Rumusan Keempat: Mukaddimah
Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15
Agustus 1950
· Rumusan Kelima: Rumusan Pertama menjiwai
Rumusan Kedua dan merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan Konstitusi
(merujuk Dekret Presiden 5 Juli 1959)
Presiden Joko
Widodo pada tanggal 1 Juni 2016 telah menandatangani Keputusan
Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila sekaligus
menetapkannya sebagai hari libur nasional yang berlaku mulai tahun 2017.
Pengertian dan konsep membangun
karakter bangsa berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga
kompetensi yaitu: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan
kewarganegaraan (civic skill), dan watak kewarganegaraan / civic disposition
atau character.
Dalam konteks karakter bangsa, maka
kualitas mental atau moral, kekuatan moral seseorang warga bangsa mampu berperilaku
berbasis nilai dasar bangsa dalam wujud kegiatan hidup dan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia di segala bidang. Menjabarkan
Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah
bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam
membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila
sebagai paradigma karakter bangsa. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua
sudut, pertama secara hitoris dan secara kultural.
Pengertian Era Revolusi 4.0
Era Revoluis 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di
dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses
fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan
yang tidak terpusat. Lewat Internet untuk segala (IoT), sistem siber-fisik
berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara
bersamaan. Lewat komputasi awan,
layanan internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh
berbagai pihak di dalam rantai nilai.
Kemajuan dalam daya komputasi, kecerdasan buatan, robotik,
dan ilmu material dapat mempercepat pergeseran menuju produk yang lebih ramah
lingkungan dari semua jenis. Teknik fabrikasi digital, termasuk pencetakan 3D,
dapat membawa manufaktur lebih dekat ke pelanggan dan membuat perawatan suku
cadang lebih mudah dan lebih murah.
Skala dan luasnya inovasi teknologi merevolusi cara kita
berbisnis. Selanjutnya, Anda harus mengeksplorasi bagaimana Revolusi Industri
4.0 dapat memengaruhi individu dan masyarakat. Namun Anda bisa melakukan
langkah awal terlebih dahulu untuk menciptakan perubahan yang besar pada bisnis
Anda. Contohnya adalah penggunaan aplikasi pencatatan keuangan yang
efisien dan sudah teruji.
Cara Efektif Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila di Era
Revolusi 4.0
1. Melakukan sosialisasi untuk menjalankan kewajiban
membayar pajak tepat waktu. Hal ini merupakan salah satu cara mengamalkan
nilai-nilai pancasila dimana pada
hakikatnya pajak merupakan sarana untuk menyejahterakan masyarakat, termasuk
kita sendiri. Dan ini merupakan sila pancasila yang berbunya keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Membuat blog atau seminar untuk pelajar dan pekerja
melalui media social seperti Instagram, Facebook, Youtube yang berhubungan
dengan Pancasila. Sehingga mereka bias melihat dimana saja melalui smartphone
atau laptop.
3. Membiasakan diri dengan perbedaan atau membangun sikap
toleransi adalah yang terpenting, mengingat Indonesia merupakan negara
multietnis yang jika tidak hati-hati mudah saja kita terhanyut arus radikal dan
intoleran yang tidak sesuai dengan pancasila.
4. Tetap menjaga komunikasi secara live bersama keluarga.
Lalu, dengan menjaga kelestarian budaya, kita juga ikut berperan dalam
mengokohkan pondasi ideologi pancasila dalam era milenial ini.
5. Memilah apa yang dibutuhkan untuk kemajuan bangsa dan
apa yang tidak seharusnya diaplikasikan dalam kehidupan sebagai Bangsa
Indonesia yang berideologi pancasila. Untuk tetap menjalin persatuan,
dibutuhkan komunikasi.
A. KESIMPULAN
Pancasila
adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasar kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat indonesia, nilai-nilai
Pancasila merupakan cakupan dari nilai, norma, dan moral yang harusnya mampu
diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia
mampu mengamalkan nilai-nilai tersebut maka degradasi moral dan kebiadaban
masyarakat dapat diminimalisir, secara tidak langsung juga akan mengurangi
kriminalitas di Indonesia, meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bangsa
Indonesia.
Peran Pancasila sangat penting dalam
menghadapi arus globalisasi. Karena Pancasila merupakan sebuah kekuatan ide
yang berakar dari bumi Indonesia untuk menghadapi nilai-nilai dari luar,
sebagai sistem syaraf atau filter terhadap berbagai pengaruh luar, nilai-nilai
dalam Pancasila dapat membangun sistem imun dalam masyarakat kita terhadap
kekuatan-kekuatan dari luar sekaligus menyeleksi hal-hal baik untuk diserap,
dan sebagai sistem dan pandangan hidup yang merupakan konsensus dasar dari
berbagai komponen bangsa yang plural ini. Lewat Pancasila, moral sosial,
toleransi, dan kemanusiaan, bahkan juga demokrasi bangsa ini dibentuk.
Pancasila seharusnya dijadikan sebagai poros identitas untuk menghadapi
bermacam identitas yang ditawarkan dari luar. Tetapi sangat disayangkan jika
wacana Pancasila belakangan ini mulai berkurang.
B. SARAN
Sebagai warga Negara Indonesia kita
wajib menghargai segala nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, mengingat
pancasila adalah falasah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersatu dan
berdaulat.
Perlu ditanamkannya nilai – nilai
dalam Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Agar kita mampu memfilterisasi
arus era revolusi 4.0 yang ada. Sesuaikah dengan nilai – nilai Pancasila. Pancasila
dapat berperan dalam era revolusi apabila dari diri masing – masing sudah
tertanam nilai – nilai luhur Pancasila. Beberapa cara yang telah dituangkan
oleh penulis juga bias menjadi salah satu hal untuk digunakan sebagai cara
sosialisasi nilai-nilai pancasila itu sendiri. Tentu akan percuma peran
Pancasila dalam era ini, apabila dalam diri sendiri tidak mempunyai kesadaran
akan pentingnya nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Zabda, S. S. (2016). Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila
sebagai Dasar Falsafah Negara dalam
Pembangunan Karakter Bangsa. 109.
MS Bakry, Noor, Pancasila Yuridis
Kemegaraan, Liberty, Yogykarta, 1997
Abdulkadir Besar. 1994. Pancasila dan Alam Pikiran
Integralistik (Kedudukan dan Peranannya dalam Era
Globalisasi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar